PEMBANGUNAN DAERAH
- suatu daerah dianggap sebagai ruang dimana kegiatan ekonomi terjadi di dalam berbagai pelosok ruang tersebut terdapat sifat-sifat yang sama seperti segi pendapatan perkapitanya, sosial budaya, geografisnya dsb. Daerah ini disebut daerah homogen.
- suatu daerah dianggap sebagai suatu ekonomi ruang yang dikuasai oleh satu atau beberapa pusat kegiatan ekonomi daerah. Daerah ini disebut daerah n odal.
- suaru daerah adalah suatu ekonomi ruang yang berada dibawah suatu administrasi tertentu seperti satu propinsi, kabupaten, kecamatan dsb didasarkan pada pembagian administratif suatu negara. Daerah ini disebut daerah perencanaan atau daerah administrasi.
PENGERTIAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatbya mengelola sumber daya-sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut.
Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan dengan menggunakan potensi sumberdaya manusia, kelembagaan dan sumber fisik secara lokal (daerah).
TEORI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH
Pada hakekatnya, inti dari teori-teori pertumbuhan tersebut berkisar pada dua hal yaitu : pembahasan yang berkisar tentang metode dalam menganalisis perekonomian suatu daerah dan teori-teori yang membahas tentang faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu daerah tertentu
Untuk menganalisis perekonomian suatu daerah sangat sulit karena :
- Data tentang daerah sangat terbatas.
- Data yang tersedia umumnya tidak sesuai dengan data yang dibutuhkan untuk menganalisis daerah.
- Data tentang perekonomian daerah sangat sukar dikumpulkan, sebab perekonomian daerah lebnih terbuka dibandingkan dengan perekonomian nasional.
- bagi NSB, disamping kekurangan data, data yang terbatas itu pun banyak yang sulit untuk dipercaya, sehingga menimbulkan kesulitan untuk melakukan analisis yang memadai tentang keadaan perekonomian suatu daerah.
Teori Ekonomi Neo Klasik
Teori ini memberikan 2 konsep pokok dalam pembangunan ekonomi daerah yaitu keseimbangan (equilibirium) dan mobilitas faktor produksi. Artinya, sistem perekonomian akan mencapai keseimbangan alamiahnya jika modal bisa mengalir tanpa restriksi (pembatasan). Oelh karena itu, modal akan mengalir dari daerah yang berupah tinggi menuju ke daerah yang berupah rendah.
Teori Basis Ekonomi (Economic Base Teory)
Teori ini menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah. Kelemahan model ini adalah bahwa model ini didasarkan pada permintaan eksternal bukan internal. Pada akhirnya aklan menyebabkan ketergantungan yang sangat tinggi terhadap kekuatan-kekuatan pasar secara nasional maupun global.
Teori Lokasi
Keterbatasan dari teori ini pada saat sekarang adalah bahwa teknologi dan komunikasi modern telah mengubah signifikan suatu lokasi tertentu untuk kegiatan produksi dan distribusi barang.
Teori Tempat Sentral
Setiap tempat sentral didukung oleh sejumlah tempat yang lebih kecil yang menyediakan sumber daya (industri dan bahan baku). Tempat sentral tersebut merupakan suatu pemukiman yang mneyediakan jasa-jasa bagi penduduk daerah yang mendukungnya.
Model Daya Tarik (attraction)
Teori daya tarik industri adalah model pembanguna ekonomi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Teori ekonomi yang medasarinya adalah bahwa suatu masyarakat dapat memperbaiki posisi pasarnya terhadap industrialis melalui pemberian subsidi dan insentif.
PARADIGMA BARU TEORI PEMBANGUNAN DAERAH
KOMPONEN | KONSEP LAMA | KONSEP BARU |
Kesempatan Kerja | Semakin banyak perusahaan semakin banyak peluang kerja | Perusahaan harus mengembangkan pekerjaan yang sesuai dengan kondisi penduduk daerah |
Basis Pembangunan | Pengembangan sektor ekonomi | Pengembangan lembaga-lemabaga ekonomi baru |
Aset-aset Lokasi | Keunggulan komparatif didasarkan pada aset fisik | Keunggulan kompetitif didasarkan pada kualitas lingkungan |
Sumberdaya pengetahuan | Ketersediaan Angkat kerja | Pengetahuan sebagai pembangkit ekonomi |
PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
Perencanaan pembanguna nekonomi daerah bisa dianggap sebagai perencanaan untuk memperbaiki penggunaan sumberdaya-sumberdaya publik yang tersedia di daerah tersebut dan untuk memperbaiki kapasitas sektor swasta dalam menciptatakn nilai sumberdaya-sumberdaya swasta secara bertanggung jawab.
PERLUNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Keadaan sosial ekonomi yang berbeda dari setiap daerah akan membawa implikasi bahwa campur tangan pemerintah untuk tiap daerah berbeda pula. Perbedaan tingkat pembangunan antar daerah mengakibatkan perbedaan tingkat kesejahteraan antar daerah dan kalau hal ini dibiarkan dapat menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan bagi suatu negara.
Hirschman (1958) mengemukakan bahwa jika suatu daerah mengalami perkembangan, maka perkembangan itu askan membawa pengaruh atau imbas ke daerah lain.
Campur tangan pemerintah (perencanaan) untuk pembangunan daerah-daerah mempunyai manfaat yang sangat tinggi disamping mencegah jurang kemakmuran antrar daerah, melestarikan kebudayaan setempat dapat juga menghindarkan perasaan tidak puas masyarakt. Kalau masyarakat sudah tenteram dapat membantu terciuptanya kestabilan dalam masyarakat terutama kestabilan politik, pada kestabilan dalam masyakarat merupakan syarat mutlak jika suatu negara hendak mengadakan penmbangunan negara secara mantap.
IMPLIKASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
Ada 3 implikasi pokok dari perencanaan pembangunan ekonomi daerah, yaitu :
- Perencanaan pembangunan ekonomi daerah yang realistik memerlukan pemahaman tentang hubungan antara daerah dengan lingkungan nasional dimana daerah tersebut merupakan bagian darinya.
- Sesuatu yang tampaknya baik secara nasional belum tentu baik untuk daerah, dan sebaliknya.
- Perangkat kelembagaan yang tersedia untuk pembangunan daerah misalnya adm, proses pengambilan keputusan, otoritas biasanya sangat berbeda pada tingkat daerah dengan yang tersedia pada tingkat pusat.
TAHAP-TAHAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Menurut Blakely (1989), ada 6 tahap dalam proses perencanaan pembangunan ekonomi daerah yaitu:
TAHAP | KEGIATAN |
I | Pengumpulan dan Analisis Data Ø Penentuan Basis Ekonomi Ø Analisis Struktur Tenaga Kerja Ø Evaluasi Kebutuhan Tenaga Kerja Ø Analisis Peluang dan Kendala Pembangunan Ø Analisis Kapasitas Kelembagaan |
II | Pemilihan Strategi Pembangunan Daerah Ø Penentuan Tujuan dna Kriteria Ø Penentuan Kemungkinan-kemungkinan Tindakan Ø Penyusunan Strategi |
III | Pemilihan Proyek-proyek Pembangunan Ø Identifikasi Proyek Ø Penilaian Viabilitas Proyek |
IV | Pembuatan Rencana Tindakan Ø Prapenilaian Hasil Proyek Ø Pengembangan Input Proyek Ø Penentuan Alternatif Sumber Pembiayaan Ø Identifikasi Struktur Proyek |
V | Penentuan Rincian Proyek Ø Pelaksanaan Studi Kelayakan Secara Rinci Ø Penyiapan Rencana Usaha (Busisness Plan) Ø Pengemabangan, Monitoring dan Pengevaluasian Program |
VI | Persiapan Perencanaan Secara Keseluruhan dan Implementasi Ø Penyiapan skedul Implementasi Rencana Proyek Ø Penyusunan Program Pembangunan Secara Keseluruhan Ø Tergeting dan Marketing Aset-aset Masyarakat Ø Pemasaran Kebutuhan Keuangan |
SUMBER DAYA PERENCANAAN UNTUK PEMBANGUNAN DAERAH
Dalam menciptakan lingkungan yang sehat, pemerintah daerah menggunakan sumberdaya-sumberdaya pembangunan yang utama.
- Lingkungan Fisik sebagai sumberdaya perencanaan
Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi dari investasi sektor swasta adalah daya tarik atau amenity dari suaru daerah atau suatu kota , bentuk daya tyarik tersebut seperti kualitas hidup.
- Lingkungan Regulasi sebagai sumberdaya Perencanaan
Kita semua mengetahui bahwa insentif dan kebijakan keuangan merupakan input panting bagi proses pembangunan ekonomi. Dengan kata lain, untuk menarik dan mengembangkan dunia usaha didaerahnyta perlu penyederhanaan sistem regulasi. Misalnya beberrapa kota dinegara maju belakangan ini menciptakan pusat pelayanan bisnis terpadu.
- Lingkungan Attitudinal sebagai Sumberdaya Perencanaan
Keputusan yang diambil sektor swasta mengenai ekspansi investasi ataui relokasi tidak hanya didasarkan pada data kasar. Dalam kenytaaannya keputusan terakhir akan sangat dipengaruhi juga oleh investor mengenai reaksi masyarakat daerah tertentu karena penduduknya dikenalmisalnya anti bisnis.
PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
- Entrepreneur
Pemerintah daerah bertanggungjawab untuk menjalankan suatu usaha bisnis seperti BUMD yan harus dikelola lebih baik sehingga secara ekonomis menguntungkan.
- Koordinator
Untuk menetapkan kebijakan atau mengusulkan strategi-strategi bagi pembangunan didaerahnya. Dalam peranya sebagia koordinator, pemerintah daerah bisa juga melibatkan lembaga-lembaga pemerintah lainnya, dunia usaha dan masyarakat dalam penyusunan sasaran-sa\saran konsistensi pembangunan daerah dengan nasional (pusat) dan menjamin bahwa perekonomian daerah akan mendapatkan manfaat yang maksimum daripadanya.
- Fasilitator
Pemerintah daerah dapat mempercepat pembangunan melalui perbaikan lingkungan didaerahnya, hal ini akan mempercepat proses pembangunan dan prosedur perencanaan serta pengaturan penetapan daerah (zoning) yang lebih baik.
- Stimulator
Pemerintah daerah dapat menstumulasi p[enciptaan dan pengembangan usaha melalui tindakan-tindakan khusus yang akan mempengaruhi perusahaan-perusahaan untuk masuk ke daerah tersebut dan menjaga agar perusahaan yang telah ada tetap berada di daerah tersebut.
INFORMASI YANG DIBUTUHKAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
- Data Kependudukan
Data kependudukan yang diperlukan dalam perencanaan pembangunan daerah adalah struktur penduduk yang dikaitkan dengan tingkat pengerjaan, umur, pendapatan, dan distribusi penduduk menurut pekerjaan selama kurang lebih 10 tahun yang terakhir. Tujuan analsisis ini adalah untuk menentukan karakteristik pada suatu daerah karena karakteristik penduduk tersebut berkaitan dengan vitalitas masyarakat dan untuk menaksir target penduduk untuk kegiatan ekonomi yang diinginkan
- Kondisi Pasar Tenaga Kerja
Data yang berkaitan dengan kondisi pasar tenaga kerja antara lain : informasi tentang distribusi pengerjaan menurut jenis kelamin pada setiap industri, informasi tentang poengangguran dan setengah penganguran setiap sektor industri paling selama 5 tahun terakhir.
- Karakteristik Ekonomi
Data ekonomi yang diperlukan antara lain: basis ekonomi suatu daerah, perubahannya dan responsnya terhadap perubahan keadaan ekonomi baru, faktor-faktor yang mempengaruhi vitalitas ekonomi juga perlu dikaji.
- Kondisi Fisik / Lokasional
Data yang diperlukan meliputi kajian tentang kondisi Dan bentuk fisik dari suatu daerah yang berhubungan dengan basiis ekonominya, termasuk penilaian tentang sumberdaya fisikal (pertanian, pertambangan dsb), ketersediaan lahan untuk kawasan industri, jaringan transportasi dan komunikasi, persediaan perumahan dll.
- Layanan Jasa Bagi Masyarakat
Data tentang jasa-jasa pelayanan sosial, pendiidkan, rekreasi dan budaya yang tersedia bagi masyarakat juga diperlukan. Jasa pelayanan tersebut akan menambah daya tarik daerah sebagia tempat untuk hidup dan bekerja
UKURAN-UKURAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETERKAITAN
Beberapa teknik yang dpaat dipergunakan untuk memperbandingkan perekonomian daerah :
- Analisis Shift Share
Merupakan teknik yang sangat berguna untuk menganalisis perubahana struktur ekonomi daerah dibandingkan dengan perekonomian nasional. Tujuan analisis ini adal;ah untuk menentukan kinerja atau produktifitas kerja perekonomian daerah dengan membandingkan nya dengan daerah yang lebih besar (regional dan nasional).
- Location Quotients
Merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperluas analsisis shift sahre. Teknik ini membantu kita untuk menentukan kapasitas ekspor perekonomian daerah dan derajat selft-sufficiency suatu sektor.
Dalam teknik ini kegiatan ekonomi suatu daerah dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
- kegiatan industri yang melayani pasar di daerah itu sendiri maupun diluar daerah yang bersangkutan. Industri ini dinamakan industry basic.
- Kegiatan ekonomi atau industri yang melayani pasar didaerah tersebut, jenis ini dinamakan industri non basic atau industri lokal.
- Analisis Input-Output
Adalah suatu teknik pengukuran ekonomi daerah(regional). Teknik ini dikenalkan oleh vassily Leotief (1951), biasanya digunakan untuk melihat keterkaitan antara industri dalam upaya untuk memahami kompleksitas perekonomian serta kondisi yang diperlukana untuk mempertahankan keseimbangan antara penawaran dan permintaan. Teknik ini sering juga dikenal sebagai analisis antar industri (interindustry analysis)
*****
0 komentar:
Posting Komentar