Jumat, 11 September 2009

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

1. ANGKET

Yang dimaksud dengan angket, adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak). Angker ini dilakukan dengan mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir-formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban, dan sebagainya. Teknik ini lebih cocok dipakai untuk memperoleh data yang cukup luas, dari kelompok/ masyarakat yang berpopulasi besar, dan betebaran tempatnya. Biasanya pengirimannya dilakukan melalui pos kepada responden.

Oleh karena angket ini selalu berbentuk formulir-formulir yang berisikan pertanyaan-pertanyaan (question), maka angket sering disebut “questionaire “. Tetapi tidak berarti kuesioner itu sama dengan; dengan angket Sebab kuesioner (daftar pertanyaan) itu tidak selalu responden sendiri yang mengisi, di mana kuesioner ditanyakan. secara lisan kepada responden melalui wawancara, dan yang mengisi kuesioner itu adalah interviewer berdasarkan jawaban lisan dari responden. Jadi ada kuesioner yang langsung diisi oleh responden sendiri, yang disebut “angket”, dan ada kuesioner sebagai pedoman (pegangan ) wawancara.

Kelebihan :

a. Dalam waktu singkat (serentak) dapat dapat diperoleh data yang banyak
b. Menghemat tenaga dan mungkin biaya
c. Responden dapat memilih waktu senggang untuk mengisinya, sehingga tidak terlalu terganggu bila dibandingkan dengan wawancara
d. Secara psikhologis responden tidak merasa terpaksa dan dapat menjawab lebih terbuka dan sebagainya

Kekurangan :

a. Jawaban akan lebih banyak dibumbui dengan sikap dan harapan-harapan pribadi, sehingga lebih bersifat sujektif.
b. Dengan adanya bentuk (susunan) pertanyaan yang sama untuk responden yang sangat hiterogen, maka penafsiran pertanyaan akan berbeda-beda sesuai dengan latar belakang sosial, pendidikan dan sebagainya dari responden.
c. Tidak dapat dilakukan untuk golongan masyarakat yang buta huruf.
d. Apabila responden tidak dapat memahami pertanyaan/ tak dapat menjawab, akan terjadi kemacetan, dan mungkin responden tidak akan menajwab seluruh angket.
e. Sangat sulit untuk memutuskan pertanyaan-pertanyaan secara tepat degan menggunakan bahasa yang jelas atau bahasa yang sederhana.

2. WAWANCARA (INTERVIEW)

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan utuk mengumpulkan data, di mana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden), atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face) Jadi data tersebut diperoleh langsung dari responden melalui pertemuan atau percakapan. Wawancara sebagai pembantu utama dari metode observasi. Gejala-gejala sosial yang tidak dapat terlihat atau diperoleh melalui observasi dapat digali dari wawancara.

Wawancara bukanlah sekadar angka lisan saja, sebab wawancara peneliti akan dapat:
1. Memperoleh kesan langsung dari responden.
2. Menilai kebenaran yang dikatakan oleh responden.
3. Membaca air muka (mimik) dari responden.
4. Memberikan penjelasan bila pertanyaan tidak dimengerti responden
5. Memancing jawaban bila jawaban macet.

Kelebihannya :

1. Metode ini tidak akan menemui kesulitan meskipun respondennya buta huruf sekalipun, atau pada lapisan masyarakat yang mana pun, karena alat utamanya adalah bahasa verbal. Dengan pengertian, bahwa interviewer harus dapat menyesuaikan bahasa dan cara dengan latar belakang responden.
2. Karena keluwesan dan fleksibilitasnya ini, maka metode wawancara dapat dipakai sebagai verifikasi data terhadap data yang diperoleh dengan cara observasi ataupun angket.
3. Kecuali untuk menggali informasi, sekaligus dipakai untuk mengadakan observasi terhadap perilaku pribadi.
4. Merupakan suatu teknik yang efektif untuk menggali gejala-gejala psychis, terutama yang berada di bawah sadar.
5. Dari pengalaman para peneliti, metode mi sangat cocok untuk dipergunakan di dalam pengumpulan data-data sosial.

Kekurangannya :

1. Kurang efisien, karena mremboroskan waktu, cenaga, pikiran, dan biaya.
2. Diperlukan adanya keahlian/penguasaan bahasa dari interviewer.
3. Memberi kemungkinan interviewer dengan sengaja memutarbalikan jawaban. Bahkan memberikan kemungkinan interviewer untuk memalsu jawaban yang dicatat di dalam cacatan wawancara (tidak jujur)
4. Apabila interviewer dan interviewee memnunyai perbedaan yang sangat mencolok. Sulit untuk mengadakan rapport sehinga yang diperoleh kurang akurat.
5. Jalannya interview sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi sekitar, sehingga akan menghambat dan mempengaruhi jawaban dan data yang diperoleh.


3. PENGAMATAN (OBSERVASI)

Pengamatan adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Mula-mula rangsangan dari luar mengenai indera, dan terjadilah penginderaan, kemudian apabila rangsangan tersebut menarik perhatian akan dilanjutkan dengan adanya pengamatan.

Contoh: Sebuah mobil di depan kita akan menyebabkan penginderaan pada kita.

Apabila mobil itu menarik perhatian kita, maka akan terjadi proses pengamatan. Pada penginderaan tidak disertai keaktifan jiwa, sedangkan pada pengamatan disertai keaktifan jiwa.

Dalam penelitian, pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi melihat dan mencatat jumlah dan afaktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Jadi didalam melakukan observasi bukan hanya “mengunjungi” . “melihat”, atau “menonton” saja, tetapi disertai keaktifan jiwa atau perhatian khusus dan melakukan pencatatan-pencatatan. Ahli lain mengatakan, bahwa observasi adalah studi yang disengaja dan sistematik tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psychis dengan jalan “mengamati dan “mencatat”.

Kelebihan :

a. Merupakan cara pengumpulan data yang murah, mudah dan langsung guna mengadakan penelitian terhadap macam-macam gejala.
b. Tidak mengganggu, sekurang-kurangnya tidak terlalu mengganggu pada sasaran pengamatan (observee).
c. Banyak gejala-gejala psychis yang penting tidak atau sukar diperoleh denga teknik angket ataupun interview, tetapi dengan metode ini mudah diperoleh.
d. Dikemungkinan mengadakan pencatatan secara serempak kepada sasaran pengamatan yang lebih banyak.

Kekurangan :

a. Banyak peristiwa peikhis tertentu yang tidak dapat diamati, misalnya harapan, keinginan, dan masalah-masalah yang sifatnya sangat pribad, dan lain-lain.
b. Sering memerlukan waktu yang lama. sehingga membosankan, karena tingkah-laku/gejala yang dikehendaki tidak muncul-muncul.
c. Apabila sasaran pengamatan mengetahui bahwa mereka sedang diamati, mereka akan dengan sengaja menimbulkan kesan-kesan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan. Jadi sifatnya dibuat-buat.
d. Sering subjektifitas dari observer tidak dapat dihindari.


4. SKALA PENILAIAN (RATING SCALE)

Pencatatan data dengan alat ini dilakukan seperti chek list. Perbedaannya terletak pada kategorisasi gejala yang dicatat. Dalam rating scale tidak hanya terdapat nama objek yang diobservasi dan gejala yang akan diselidiki akan tetapi tercantum kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan atau jenjang setiap gejal tersebut.

Kelebihan :
Kelebihan skala pengukuran adalah karena merupakan alat perhitungan observasi dan merupakan alat yang bagi pengamat dapat digunakan untuk menilai individu yang sama, dengan demikian akan memperbesar reliabilitas penilaian. Penilaian yang sama dari beberapa penilai, asalkan mereka memiliki pengetahuan yang sama tentang individu yang sedang dinilai, biasanya hasilnya lebih baik daripada penilaian yang hanya dilakukan satu orang.

Kelemahan:
Kesalahan bias personal, efek halo, kecenderungan sentral, dan kesalahan logis. Karena skala penilaian telah digunakan secara luas selama bertahun-tahun, kekurangan itu cukup dikenal oleh mereka yang merancang dan menggunakannya. Namun, jenis-jenis kesalahan itu bisa saja terjadi dengan berbagai bentuk berdasarkan observasi yang dilakukan.


5. METODE TEST

Test merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran (measurement) yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti.

Keunggulan metode ini adalah :

1. Lebih akurat karena test berulang-ulang direvisi.
2. Instrument penelitian yang objektif.

Sedangkan kelemahan metode ini adalah :

1. Hanya mengukur satu aspek data.
2. Memerlukan jangka waktu yang panjang karena harus dilakukan secara berulang-ulang.
3. Hanya mengukur keadaan siswa pada saat test itu dilakukan.

Read more...

Kamis, 10 September 2009

ANALISIS DATA

A. Langkah Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil, perlu segera digarap oleh staf peneliti,
khususnya yang bertugas mengolah data. Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi 3 langkah, yaitu :
1. Persiapan
2. Tabulasi
3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian

B. Persiapan
Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain :
1. Mengecek nama dan kelengkapan adentitas pengisi
2. Mengecek kelengkapan data
3. Mengecek macam isian data

C. Tabulasi
G.E.R Burroughs mengemukakan klasifikasi analisis data sebagai berikut :
1. Tabulasi data (the tabulation of the data).
2. Penyimpulan data (the summarizing of the data)
3. Analisis data untuk tujuan testing hipotesis
4. Analisis data untuk tujuan penarikan kesimpulan

D. Penerapan Data Sesuai Dengan Pendekatan Penelitian
Maksud rumusan yang dikemukakan dalam bagian bab ini adalah pengolahan
data yang diperoleh dengan menggunakan rumus – rumus atau aturan – aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Ada 4 jenis problematik atau permasalahan yang telah diajukan :
1. Problema untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena
2. Problema komparasi yaitu problema yang bertujuan untuk membandingkan dua fenomena atau lebih
3. Problema untuk mencari hubungan antara dua fenomena yang kedudukannya sejajar (bukan merupakan sebab akibat)
4. Problema untuk melihat pengaruh sesuatu treatment atau ingin melihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

E. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam
langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. Sehubungan dengan penelitian deskriptif ini, sering dibedakan atas dua jenis penelitian menurut proses sifat dan analisis datanya, yaitu :
1. Riset deskriptif yang bersifat eksploratif
2. Riset deskriptif yang bersifat development

F. Penelitian Komparasi
Penelitian komparasi akan dapat menemukan persamaan – persamaan dan
perbedaan- perbedaan tentang benda- benda, tentang orang, tentang prosedur, kerja, tentang ide – ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau suatu prosedur kerja. Dapat juga membandingkan kesamaan pandangan dan perubahan- perubahan pandangan orang, group atau Negara, terhadap kasus, terhadap orang, peristiwa atau terhadap ide – ide.

G. Penelitian Korelasi
Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidak nya hubungan, dan
apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. Koefisien korelasi adalah suatu alat statistik yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel – variabel ini

Read more...

MENARIK KESIMPULAN

A. Pengertian
Menarik kesimpulan penelitian selalu harus mendasarkan diri atas semua data
yang diperoleh dalam kegiatan penelitian. Dengan kata lain, penarik kesimpulan harus didasarkan atas data, bukan atas angan – angan atau keinginan peneliti. Adalah salah besar apabila kelompok peneliti membuat kesimpulan yang bertujuan menyenangkan hati pemesan, dengan cara manipulasi data.

B. Kesimpulan Penelitian Non Statistik
Pengolahan data dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu, cara non statistik dan
cara statistik, yaitu menggunakan berbagai rumus statistik yang ada. Jenis data dibedakan menjadi data kualitatif dan data kuantitatif. Terhadap data bersifat kualitatif, maka pengolahannya dibandingkan dengan suatu standar atau kriteria yang telah oleh peneliti. Terhadap data yang bersifat kuantitatif, peneliti dapat mengolahnya dengan cara statistik dan non statistik. Apa yang disebutkan sebagai analisis non statistik adalah mencari proporsi, mencari persentase dan ratio.

C. Kesimpulan Penelitian Statistik
Agak berbeda dengan pengolahan data non statistik, maka penelitian yang
datanya diolah dengan teknik statistik harus mempertimbangkan pengambilan sampel. Pada umumnya penelitian yang diadakan merupakan penelitian sampel. Kesimpulan penelitian yang menggunakan teknik statistik, dapat digeneralisasikan pada populasi apabila dari sampel dapat diketahui bahwa populasinya berdistribusi normal.

D. Penggunaan Tabel Statistik
Adapun hal – hal yang perlu dipertimbangkan didalam menggunakan tabel
adalah :
1. Kesediaan kita menerima resiko, atau dengan kata lain besarnya taraf signifikasi yang akan kita pakai
2. Rumusan hipotesis, dalam hal ini untuk menentukan arah daerah kurva penyebaran
3. Derajat kebebasan (d.b) atau degree of freedom (d.f), yang besarnya dapat dilihat pada waktu kita menggunakan rumus.

Read more...

MENULIS LAPORAN

A. Aturan Penulisan
Penelitian adalah suatu kerja ilmiah, maka laporan yang dibuat harus
mengikuti aturan – aturan penulisan karya ilmiah.
1. Penulis laporan harus tahu betul kepada siapa laporan itu ditujukan
2. Penulis laporan harus menyadari bahwa pembaca laporan tidak mengikuti kegiatan proses penelitian
3. Pelapor menyadari bahwa latar belakang pengetahuan, pengalaman dan minat pembaca laporan tidaklah sama.

B. Kapan Menulis Laporan ?
Untuk dapat memulai proses penulisan dari awal penelitian, maka terlebih
dahulu peneliti merancang sebuah garis besar laporan, bersamaan waktunya dengan pada waktu ia mengajukan desain penelitian. Namun kadang- kadang setiap fakultas atau perguruan tinggi mempunyai aturan – aturan tersendiri mengenai format laporannya.

C. Format Laporan
Berikut ini akan disajikan sebuah model format laporan penelitian yang
diajukan oleh Borg & Gall.


Contoh format
Bahan pendahuluan (prelimininary materials)
1. Halaman judul
2. Pengantar kata
3. Daftar isi
4. Daftar tabel
5. Daftar gambar/ ilustrasi atau diagram – diagram

Gambar laporan (body of paper)
Bab I. Pendahuluan
A. Permasalahan
B. Rumusan permasalahan
C. Tujuan penelitian

Bab II. Penelaahan kepustakaan
A. Penemuan yang lalu
B. Teori yang mendasari
C. Ringkasan dan kerangka pikir peneliti
D. Hipotesis

Bab III. Metodologi
A. Pemilihan subjek (populasi, sample dan teknik sampling)
B. Desain dan pendekatan penelitian
C. Pengumpulan data


Bab IV. Pelaksanaan penelitian
A. Validasi instrument
B. Pengumpulan dan penyajian data
C. Analisis data
D. Hasil analisis

Bab V. Hasil penelitian dan pembahasan
A. Hasil penelitian
B. Pembahasan
C. Diskusi

Bahan – bahan penunjang
A. Kepustakaan
B. Indeks

Read more...

MENENTUKAN DAN MENYUSUN INSTRUMEN

A. Metode dan Instrumen
Didalam kegiatan penelitian cara memperoleh data dikenal sebagai metode
pengumpulan data. Yang telah disebutkan sebelumnya adalah wawancara, observasi, kuisioner, dan dokumentasi, yang kesemuanya merupakan sebagian dari metode pengumpulan data. Sementara instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode.

B. Jenis- Jenis Metode atau Instrumen Pengumpulan Data
Secara garis besar, alat evaluasi yang digunakan dapat digolongkan
menjadi dua macam :
1. tes
2. non – test (bukan tes)

1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

2. Angket / Kuisioner
Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal – hal yang ia ketahui.
Keuntungan kuisioner :
- Tidak memerlukan hadirnya peneliti
- Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden
- Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing – masing, dan menurut waktu senggang responden
- Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu – malu menjawab
- Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar – benar sama

Kelemahan kuisioner :
- Responden sering tidak teliti dalam menjawab
- Seringkali sukar dicari validitasnya
- Walaupun dibuat anonim, kadang – kadang responden dengan sengaja memberi jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.
- Sering kali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos.
- Waktu pengembaliannya tidak bersama – sama.

3. Interview
Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari terwawancara. Interview digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang.

4. Observasi
Didalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan
pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra.
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Observasi non sistematis, yang dilakukan oleh pengamat tidak menggunakan instrument pengamatan
b. Observasi sistematis, yang dilakukan pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan

5. Skala Bertingkat
Rating atau skala bertingkat adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat
berskala. Walaupun bertingkat ini menghasilkan data yang kasar, tetapi cukup memberikan informasi tertentu program atau orang.

6. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen yang artinya barang – barang
tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda – benda tertulis seperti buku –buku, majalah, dokumen, peraturan – peraturan , notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.

C. Penentuan Metode Instrumen
Pemilihan metode dan instrument pengumpulan data dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut :
1. Tujuan penelitian
2. Sample penelitian
3. Lokasi
4. Pelaksanaan
5. Biaya dan waktu
6. Data



D. Pengadaan Instrumen
Prosedur yang ditempuh dalam pengadaan instrument adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
2. Penulisan butir soal
3. Penyuntingan
4. Uji coba
5. Penganalisaan hasil
6. Mengadakan revisi


E. Keampuhan Instrumen
Instrument yang baik harus memenuhi 2 persyaratan penting yaitu :
1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrument.
Ada 2 validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu :
a. Validitas eksternal
Instrument dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrument tersebut sesuai dengan data / informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud. Misalnya : peneliti akan mengutahui validitas tes IPS
b. Validitas internal
Dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian- bagian instrument dengan instrument secara keseluruhan.
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
a. Reliabilitas eksternal
Ada dua cara untuk menguji reliabilitas eksternal sesuatu instrumen yaitu dengan teknik paralel dan teknik ulang.
b. Reliabilitas internal
Reliabilitas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan.

Read more...

PENGUMPULAN DATA

A. Arti Pengumpulan Data
Bagaimana peneliti menentukan metode setepat- tepatnya untuk memperoleh
data, kemudian disusul dengan cara- cara menyusun alat pembantunya, yaitu instrument. Semakin kurangnya pengalaman pengumpulan data semakin mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadinya, semakin condong (bias) data yang terkumpul.

B. Menggunakan Tes
Tes sebagai instrumen pengumpulan data dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Tes buatan guru yang disusun oleh guru dengan prosedur tertentu, tetapi belum mengalami uji coba berkali – kali sehingga tidak diketahui ciri – ciri dan kebaikannya.
2. Tes standar (standardized test) yaitu tes yang biasanya sudah tersedia di lembaga testing, yang sudah terjamin keampuhannya.

C. Penggunaan Kuisioner atau Angket
Sebelum kuisioner disusun, maka harus dilalui prosedur :
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuisioner
2. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuisioner
3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub variabel yang lebih spesifik dan tunggal
4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisanya.

D. Penggunaan Metode Interview
Fungsi pedoman wawancara ialah :
1. Agar tidak ada pokok – pokok yang tertinggal
2. Agar pencatatannya lebih cepat
Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara :
1. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan.
2. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check- list.

E. Penggunaan Metode Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi item – item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Dalam menentukan variabel yang diamati dan menyusun instrument pengamatan ini, peneliti harus ingat : semakin banyak objek yang diamati, pengamatan semakin sulit, dan hasilnya semakin tidak teliti.

F. Penggunaan Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu data yang mengenai hal – hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.

Read more...

MENENTUKAN SUMBER DATA

A. Pengertian Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data
dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuisioner/ wawancara dalam pengumpulan data, maka sumber tersebut responden, yaitu orang yang merespon / menjawab pertanyaan – pertanyaan peneliti baik dijawab secara tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi maka sumber datanya bias berupa benda, gerak / proses sesuatu. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang menjad sumber data.
Ada 3 jenis penelitian, yaitu sebagai berikut :
1. Penelitian populasi
2. Penelitian sampel
3. Penelitian kasus


B. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seorang ingin meneliti
semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua liku – liku yang ada didalam populasi. Oleh karena itu subjeknya meliputi semua yang terdapat didalam populasi, maka juga disebut sensus. Objek pada populasi diteliti, hasilnya dianalisis, disimpulkan, dan kesimpulan itu berlaku untuk seluruh populasi.

C. Sampel
Jika kita hanya meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut
disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Adapun cara- cara pengambilan sample penelitian dapat dilakukan sebagai berikut :
1. sampel random, atau acak, sampel campur
diberi nama demikian karena didalam pengambilan sampelnya, peneliti mencampur subjek- subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama.
2. sampel berstrata ( stratified sample)
apabila peneliti berpendapat bahwa populasi terbagi atas tingkat – tingkat atau strata, maka pengambilan sampel tidak boleh dilakukan secara random. Adanya strata, tidak boleh diabaikan, dan setiap strata harus diwakili sebagai sampel.
3. sampel wilayah ( area probability sample)
sampel wilayah dilakukan apabila ada perbedaan ciri antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain.
4. sampel proporsi ( sample imbangan)
sampel ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan tehnik sampel berstrata atau wilayah.
5. sampel bertujuan
sampel ini dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random / daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.

D. Penelitian Kasus
Penelitian kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif terinci
dan mendalam terhadap suatu organisasi. Ditinjau dari wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit. Tetapi ditinjau dari sifat penelitian, penelitian kasus lebih mendalam.

E. Unit analisis
Yang dimaksud unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian.

Read more...

Rabu, 02 September 2009

ASPEK TEKNIS DAN MANAJEMEN OPERASI

Aspek teknis dan manajemen operasi timbul apabila sebuah gagasan usaha/proyek yang direncanakan telah menunjukkan peluang yang cukup cerah dilihat dari segi pemasaran. Aspek pokok dalam aspek teknis produksi adalah masalah lokasi, luas produksi, proses produksi, peralatan yang digunakan serta lingkungan yang berhubungan dengan proses produksi. Sedangkan manajemen operasi seperti masalah perencanaan, pengorganisasian, pengadaan tenaga kerja, pengarahan pekerjaan dan pengawasan.

  1. ASPEK TEKNIS PRODUKSI

Aspek Teknis Produksi adalah aspek yang berhubungan dengan pambangunan dari proyek yang direncakan baik dilihat dari faktor lokasi, luas produksi, proses produksi, penggunaan teknologi (mesin/peralatan) maupun keadaan lingkungan yang berhubungan dengan proses produksi.

Di dalam menyusun studi kelayakan bisnis, aspek teknis perlu dipertimbangkan dan diperhitungkan secara tepat dan benar karena kesalahan dalam menentukan aspek ini juga mengakibatkan perusahaan mengalami kegagalan.

  1. Lokasi Proyek

Faktor lokasi adalah faktor yang ikut secara langsung mempengaruhi kontinuitas dari kegiatan usaha karena lokasi proyek erat hubungannya dengan masalah pemasaran hasil produksi dan masalah biaya pengangkutan, disamping masalah persediaan bahan baku serta penyediaan tenaga kerja, fasilitas pengakutan dan tersedianya pembangkit tenaga listrik.

  1. Daerah Pemasaran

Lokasi usaha yang dekat dengan pemasaran biasanya memepunyai beberapa keunggulan antara lain pelayanan terhadap konsumen dapat dilakukan dengan lebih cepat, ongkos angkut dari produk yang dihasilan relatih lebih murah dan volume penjualan dapat ditingkatkan.

  1. Bahan Baku

Pendirian usaha/proyek yang dekat dengan bahan baku juga mempunyai beberapa keunggulan antara lain supply bahan mentah dapat menjamin kontinuitas kegiatan usaha, ongkos angkut bahan lebih murah dan perluasan usaha lebih mudah untuk dilakukan.

  1. Tenaga Kerja

Apabila usaha/proyek yang didirikan membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang relarif besar (padat karya) sebaiknya lokasi usaha yang didirikan dekat dengan pemukiman penduduk. Untuk gagasan usaha/pabrik yang direncanakan memerlukan pekerja yang mempunyai keahlian (skill) sebaiknya lokasi usaha/proyek tersebut didirikan dekat dengan tenaga kerja yang mempunyai skill karena ada kalanya untuk memindahkan tenaga kerja skill amat sulit untuk dilakukan.

  1. Fasilitas Pengangkutan

Fasilitas pengakutan yang tersedia dalam pemilihan lokasi perlu menjadi perhatian dari penyusun studi kelayakan, karena masalah pengakutan merupakan masalah dalam pengangkutan bahan mentah, barang jadi maupun tenaga kerja.

  1. Fasilitas Tenaga Listrik dan Air

Secara teknis, apabila usaha/proyek yang direncakan memerlukan fasilitas listrik dalam kegiatan produksi, tentu penyusunan studi kelayakan dalam perhitungan lokasi proyek (pabrik) perlu mendapat perhatian terutama ada tidaknya tenaga listrik yang tersedia.

Menurut Drs. Sofjan Assauri dalam bukunya Management Produksi, metode penelitian plant site dapat dilakukan melalui metode penilaian hasil value, metode cost comparison dan economic analysis.

a. Metode Penilaian Hasil Value

Menggunakan metode ini, semua lokasi yang memungkinkan dinilai dengan memberikan skor dari masing-masing faktor dan lokasi dengan total nilai tertinggi merupakan lokasi yang terbaik.

Contoh :

Tabel 1

Pemilihan Lokasi Usaha dari Tiga Lokasi yang Memungkinkan

No.

Kebutuhan Pabrik

Nilai Lokasi Ideal

Lokasi

A

Lokasi

B

Lokasi

C

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Pasar

Pengangkutan

Bahan Baku

Tenaga Kerja

Iklim

Fasilitas Listrik

20

25

25

10

5

15

19

24

23

7

4

12

20

20

21

9

3

15

18

23

22

8

5

10

JUMLAH

100

89

88

86

Jadi, lokasi yang ideal untuk pembangunan proyek tersebut adalah lokasi A karena lokasi A secara keseluruhan mempunyai total skor yang tertinggi.

b. Cost Comparison Method

Pemilihan lokasi dengan menggunakan metode ini dimaksudkan untuk memilih biaya terendah dari beberapa lokasi yang memungkinkan seperti biaya bahan baku, biaya bahan bakar serta biaya proses produksi (tenaga kerja dan biaya laboratorium).

c. Economic Analysis Method

Dalam metode ini perlu dipertimbangkan antara lain biaya tenaga kerja, biaya pengangkutan, pajak, listrik, dan ditambah faktor kualitataif seperti adat istiadat dimana lokasi usaha/proyek itu didirikan, masalah lingkungan, sikap masyarakat, perumahan pegawai dan lain sebagainya yang dianggap perlu untuk dipertimbangkan.

  1. LUAS PRODUKSI

Untuk menentukan luas produksi dalam usaha/proyek yang direncakan tergantung pada pangsa pasar dari produk yang dihasilkan. Apabila pangsa pasar dapat dimiliki dalam jumlah yang tidak terbatas, tentu jumlah produksi yang dihasilkan sangat tergantung pada keuntungan optimal yang mungkin diperoleh. Demikian pula dalam masalah pemasaran dari hasil produksi, apakah produk yang dihasilakan ini mempunyai pasaran dan lain sebagainya. Untuk menentukan luas produksi diperlukan penelaahan dari berbagai aspek agar keputusan yang diambil dalan penyusunan studi kelayakan bisnis sesuai dengan operasionalnya.

  1. PROSES PRODUKSI

Proses produksi dari gagasan usaha/proyek yang akan direncanakan juga perlu diketahui untuk menetukan jumlah biaya investasi, jenis mesin yang digunakan serta bentuk bangunan yang diperlukan sesuai dengan proses produksi secara teknis. Dipihak lain, perlu juag diketahui tentang dampak yang ditimbulkan oleh proses produksi terhadap lingkungan, apakah proses produksi akan mempengaruhi keadaan lingkungan.

  1. MANAJEMEN OPERASI

Tugas pokok yang menyangkut dengan fungsi manajemen antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengadaan tenaga kerja, pengarahan pekerjaan dan pelaksanaan pengawasan.

  1. Perencanaan

Tujuan dari gagasan usaha/proyek adalah untuk mendapatkan keuntungan/manfaat sesuai dengan tujuan yang telah tercantum dalam studi kelayakan. Untuk mencapai tujuan ini masih diperlukan suatu perencanaan secara mnyeluruh beserta kebijakan yang diperlukan, disamping perlu adanya pedoman kerja agar para karyawan dapat mengetahui apa yang akan dikerjakan. Seperti perencanaan anggaran perusahaan (anggaran pemebelian, anggran produksi, anggaran penjualan), perencanaan dalam bidang pengadaan karyawan ( kegiatan apa saja yang akan dilakukan, persyaratan apa saja yang diperlukan dan berapa jumlah karyawan), perencanaan dalam bidang produksi (jumlah barang yang diproduksi, standar kualitas yang ingin dicapai serta bahan baku yang diperlukan), dan perencanaan dalam penjulaan ( jumlah barang yang akan dijual, bentuk promosi yang diperlukan, cara-cara pendistribusian barang, penetapan harga, daerah penjualan, masalah pengangkutan, masalah pergudangan dan biaya penjualan).

  1. Pengorganisasian

Untuk memudahkan pelaksanaan dari perencanaan yang telah ditetapkan perlu dibentuk kelompok-kelompok kerja dari berbagaio aktivitas berdasarkan pada urutan kegiatan, serta mengelompokkan orang-orang ke dalam hubungan kerja dengan sebaik-baiknya sehingga para pekerja dapat bekerja dalam bidangnya masing-masing. Seperti bagian pembelian, bagian produksi, gabian pemasaran, bagian administrasi dan lain sebagainya sesuai dengan kegiatan usaha.

  1. Pengadaan Tenaga Kerja

Pengadaan tenaga kerja bergantung pada berap jumlah tenaga kerja yang diperlukan disesuaikan dengan jenis pekerjaan, struktur yang telah dbentuk dan jenis keahlian apa saja yang diperlukan atau kemungkinan aklan diadakan pendidikan ulang dengan dasar pengetahuan yang ditentukan.

  1. Pelaksanaan Pengawasan

Pimpinan perusahaan atau proyek harus melakukan pengawasan terhadap kegiatan usaha yang dikerjakan secara teratur. Apabila hasil dari perkejaan telah sesuia dengan rencana yang telah ditetapkan dan bila terjadi penyimpangan perlu dilakukan tindakan perbaikan agar kesalahan tidak terjadi secara terus menerus.

****

BAB VII

ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN

Jika sebuah gagasan usaha/proyek yang direncanakan dilihat dari aspek pemasaran dan tkenis produksi, langkah selanjutnya adalah mengadakan penilaian dari aspek ekonomi dan keuangan, baik yang menyangkut dengan biaya investasi, modal kerja maupun yang berhubungan dengan pengaruh proyek terhadap perekonomian masyarakat secara keseluruhan

  1. DANA INVESTASI

Untuk menetukan jumlah dana investasi secara keseluruhan disesuaikan dengan aspek teknis produksi yaitu :

  1. Tanah (luas tanah yang diperlukan disesuaikan dengan luas tanah yang ditetapkan dalam aspek teknis). Jumlah dana yang diperlukan untuk pengadaan tanah disesuaikan dengan harga yang berlaku.
  2. Gedung (gedung yang diperlukan adalah untuk bangunan pabrik, kantor, gudang, rumah karyawan) disesuaikan dengan proses produksi.
  3. Mesin (mesin yang digunakan juga disesuaikan dengan aspek produksi).
  4. Peralatan (peralatan produksi termasuk angkutan seperti truk, kendaraan roda dua, pompa air, spare part, alat-alat kantor). Untuk menilai jumlah biaya peralatan, disesuaikan dengan jenis dan jumlah peralatan yang diperlukan dan dihitung dalam harga berlaku.
  5. Biaya pemasangan mesin beserta pemasangan peralatan lainnya.
  6. Biaya lainnya seperti biaya survei, biaya impor mesin/ peralatan.

  1. BIAYA MODAL KERJA

Biaya modal kerja dalam kegiatan usaha/proyek terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost).

Biaya Tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh naik turunya produksi yang dihasilkan seperti biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung, penyusutan, bunga bank, asuransi.

  1. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Jumlah biaya tenaga kerja tidak langsung adalah jumlah tenaga kerja dikalikan dengan gaji masing-masing yang telah ditetapkan perbulan.

  1. Bunga Bank

Besarnya bunga bank dan pengembalian pokok pinjaman pada setiap bulan disesuaikan dengan kemampuan usha/proyek yang direncanakan.

  1. Biaya Asuransi

Jumlah biaya asuransi yang harus dibayar tergantung pada besarnya jumlah aset yang diasuransikan.

  1. Dana Depresiasi/Penyusutan

Jumlah dana penyusutan disesuaikan dengan jumlah dana yang dihitung setiap tahunya berdasarkan metode yang digunakan.

Biaya Tidak Tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan mentah/bahan pembantu, upah tenaga kerja langsung, biaya transportasi, biaya pemasaran.

Biaya tidak tetap juga dihitung pada setiap bulan dan tahun sesuai dengan rencana produksi yang telah disusun pada setiap tahunnya.

  1. SUMBER PEMBIAYAN

Untuk memenuhi kebutuhan biaya investasi dan modal kerja dapat dilakukan melalui dua sumber yaitu :

  1. Sumber dari dalam perusahaan adalah modal yang berasal dari para investor sendiri atau modal yang dihimpun atas penjualan saham.
  2. Sumber dari luar perusahaan adalah modal yang berasal dari bank, produsen mesin/peralatan dan lembaga keuangan lainnya.

  1. PROSES PERPUTARAN KEUANGAN

Proses perputaran keuangan perlu direncanakan secara jelas karena perputaran keuangan akan mempengaruhi kemampuan usaha/proyek dalam menutupi segala kewajiban-kewajibannya seperti dalam penjualan hasil produksi.

  1. TITIK PULANG POKOK

Titik Pulang Pokok (Break Even Point) adalh titik keseimbangan antara total penerimaan dengan total pengeluaran (TR=TC). Didalam menyusun sebuah studi kelayakan harus dapat ditentukan kapan terjadinya titik kesimbangan ini karena semakin lama waktu pencapaian TR=TC, semakin lama pula usaha/proyek yang diusahakan untuk mencapai keuntungan dan semakin besar pula saldo kerugian yang merupakan beban terhadap biaya-biaya operasi dan pemeliharaan yang dikeluarkan.

  1. PERHITUNGAN PROFIT

Keuntungan (profit) adalah tujuan utama dalam pembukaan usaha/proyek yang direncanakan. Semakin besar keuntungan yang diterima, semakin layak pembukaan usaha/proyek yang dikembangkan. Didasarkan pada perkiraan dan perencanaan produksi, dapat ketahui pada jumlah produksi berapa perusahaan mendapat keuntungan maksimal dan pada jumlah produksi berapa pula perusahaan mendapat kerugian. Informasi ini dapat digunakan sebagai indikator dalam pengendalian produksi bagi pelaksana proyek.

Read more...

MASALAH POKOK EKONOMI PEMBANGUNAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat adalah :

  1. Akumulasi Modal, termasuk semua investasi baru yang berwujud tanah (lahan), peralatan fisikal, dan sumber daya manusia.
  2. Pertumbuhan penduduk
  3. Kemajuan Teknologi.

Akumulasi Modal

Akumulasi modal akan terjadi jika ada bagian dari pendapatan sekarang yang ditabung dan kemudian diinvestasikan untuk memperbesar output pada masa yang akan datang. Investasi disektor produktif seperti pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan-peralatan dan investasi lainnya seperti infrastuktur sosial dan ekonomi yaitu jalan raya, listrik, air, sanitasi dan komunikasi yang mempermudah dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan ekonomi. Iinvestasi insani juga dapat memperbaiki kualitas SDM dan juga mempunyai pengaruh yang sama atau bahkan lebih besar terhadap produksi seperti sekolah formal, sekolah kejuruan dan program latihan kerja serta berbagai pendidikan informal lainnya.

Semua jenis investasi tersebut menyebabkan terjadinya akumulasi modal.

Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk dan hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja (labor force) secara tradisional dianggap sebagai faktor yang positif dalam merangsang pertumbuhan ekonomi. Artinya, semakin banyak angkatan kerja berarti semakin banyak faktor produksi tenaga kerja, sedangkan semakin banyak penduduk akan meningkatkan potensi pasar domestik. Namun demikian, yang perlu dipertanyakan adalah apakah peningkatan penawaran tenaga kerja yang cepat di NSB akan berpengaruh positif atau negatif terhadap kemajuan ekonomi? Jawabnya : Tergantung pada kemampuan sistem ekonomi tersebut dalam menyerap dan memperkerjakan tambahan tenaga kerja itu secara produkstif. Kemampuan tersebut tergantung pada tingkat dan jenis akumulasi modal dan tersediannya faktor-faktor lain yang dibutuhkan seperti keahlian manajerial dan administratif.

Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi merupakan faktor yang paling penting bagi pertumbuhan ekonomi. Ada 3 macam klasifikasi kemajuan teknologi yaitu :

  1. Kemajuan Teknologi yang bersifat Netral yaitu kemajuan teknologi yang terjadi jika tingkat output yang dicapai lebih tinggi pada kuantitas dan kobinasi-kombinasi input yang sama.
  2. Kemajuan Teknologi yang bersifat Hemat Tenaga Kerja (Labor Saving) dan Hemat Modal (Capital Saving) yaitu tingkat output yang lebih tinggi bisa dicapai dengan jumlah tenaga kerja atau input modal yang sama.

Karakteristik Pertumbuhan Ekonomi Modern

Pertumbuhan ekonomi suatu negara menurut Simon Kuznets (peraih nobel dalam bidang ekonomi Tahun 1971) didefinisikan sebagai peningkatan kemampuan suatu negara untuk menyediakan barang-barang ekonomi bagi penduduknya; pertumbuhan kemampuan ini disebabkan oleh kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya. Ketiga komponen pokok yang sangat penting yaitu :

  1. Kenaikan output nasional secara terus menerus merupakan perwujudan dari pertumbuhan ekonomi dan kemampuan untuk menyediakan berbagai macam barang ekonomi merupakan tanda kematangan ekonomi.
  2. Kemajuan teknologi merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang bersinambungan namun belum merupakan syarat yang cukup
  3. Penyesuaian kelembagaan, sikpa, dan ideologi harus dilakukan. Inovasi teknologi tanpa disertai inovasi sosial ibarat bola lampu tanpa aliran listrik. Potensi ada tetapi tanpa input yang melengkapi tidak akan berarti apa-apa.

Kuznets memisahkan 6 karakteristik yang terjadi dalam proses pertumbuhan pada hampir semua negara maju yaitu :

Ø Dua Variabel Ekonomi Agregratif

1. Tingginya tingkat pertumbuhan ouput perkapita dan penduduk

2. Tingginya tingkat kenaikan produktivitas faktor produksi secara keseluruhan, terutama produktivitas tenaga kerja

Ø Dua Variabel Transformasi Struktural

3. Tingginya tingkat transformasi struktur ekonomi

4. Tingginya tingkat transformasi sosial dan ideologi

Ø Dua Faktor yang Mempengaruhi Meluasnya Pertumbuhan Ekonomi Internasional

5. Kecenderungan negara maju secara ekonomis untuk menjangkau seluruh dunia untuk mendapatkan pasar dan bahan baku.

6. Pertumbuhan ekonomi ini hanya terbatas pada sepertiga populasi dunia

Perdebatan Masalah Pertumbuhan

Di NSB yang menjadi perhatian utama dalah masalah pertumbuhan penduduk versus distribusi pendapatan. Banyak NSB yang mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada tahun 1960-an mulai menyadari bahwa pertumbuhan semacam itu hanya sedikit manfaatnya dalam memecahkan masalah kemiskinan. Dengan kata lain, pertumbuhan GNP perkapita yang cepat tidak secara otomatis meningkatkan tingkat hidup rakyat banyak.

DISTRIBUSI PENDAPATAN

Lewat pemahaman yang mendalam akan masalah ketidakmerataan dan kemiskinan memberikan dasar yang baik untuk menganalisis masalah pembangunan yang lebih khusus seperti pertumbuhan penduduk, pengangguran, pembangunan pedesaan, pendidikan, perdagangan internasional, dsb.

8 (delapan) sebab yang menyebabkan ketidakmerataan distribusi pendapatan di NSB menurut Irma Adelman & Chynthia Taft Morris (1973) yaitu :

  1. Pertambahan penduduk yang tinggi yang mengakibatkan menurunya pendapatan perkapita.
  2. inflasi dimana pendapatan uang bertambah tetapi tidak diikuti secraa proposional dengan pertambahan produksi barang-barang.
  3. ketidakmerataan pembangunan anta daerah
  4. investasi yang sangat banyak dalam proyek –proyek yang pada modal sehingga persentase pendapatan modal dari harta bertambah besar dibandingkan dengan persentase pendapatan yang berasal dari kerja, sehingga pengangguran bertambah
  5. rendahnya mobilitas sosial
  6. pelaksanaan kebijaksanaan industri substitusi impor yang mengakibatkan kenaikan harga-harga barang hasil industri untuk melindungi usaha-usaha golongan kapitalis.
  7. memburuknya nilai tukar (term of trade) bagi NSB dalam perdagangan dengan negara-negara maju sebagai akibat ketidakelastisan permintaan negara-negara terhadap barang-barang eskpor NSB
  8. hancurnya industri-industri kerajinan rakyat seperti pertukangan , industri rumah tangga.

Distribusi Pendapatan Perorangan

Ukuran distribusi pendapatan perorangan (personal distiribution) merupakan ukuran yang paling umum digunakan para ekonom. Ukuran sederhana ini menunjukkan hubungan antara individu dengan pandapatan total yang mereka terima. Olehkarena itu, para ekonom dan ahli statistik menyusun semua individu menurut tingkat pendapatannya yang semakin meninggi dan kemudian membagi semua individu tersebut kedalam kelompok-kelompok yang berbeda-beda.

Distribusi Fungsional

Ukuran distribusi fungsional atau distribusi pangsa faktor produksi menjelaskan pangsa (share) pendapatan nasional yang diterima oleh masing-masing faktor produksi. Disamping memandang individu sebagai kesatuan yang terpisah, teori ukuran distribusi pendapatan fungsional tersebut menyelidiki persentase yang diterima tenaga kerja secara keseluruhan dibandingkan dengan persentase dari pendapatan nasional yang terdiri dari sewa, bunga dan laba.

Sayangnya, relevansi teori fungsional ini dilemahkan oleh kegagalannya dalam memperhitungkan peranan dan pengaruh penting dari kekuatan-kekuatan ”non-pasar” seperti kekuatan untuk memnentukan harga-harga faktor produksi misalnya perjanjian bersama antara para pekerja dan kekuatan para monopolis atau tuan tanah dalam menetapkan tingkat upah.

KEMISKINAN

Menurut para ahli (antara lain Andre Bayo Ala, 1981), kemiskinan itu bersifat multi dimensional. Artinya, karena kebutuhan manusia itu bermacam-macam, maka kemiskinan pun memiliki banyak aspek. Dilihat dari kebijakan umum, maka kemiskinan meliputi aspek primer yang berupa miskin akan aset, organisasi sosial politik dan pengetahuan serta keterampilan dan aspek sekunder yang berupa miskin akan jaringan sosial, sumber keuangan dan informasi. Dimensi-dimensi kemiskinan tersebut termanifestasikandalam bentuk kekurangan gizi, air, perumahan yang sehat, perawatan kesehatan yang kurang baik dan tingkat pendidikan yang rendah.

Selain itu, dimensi-dimensi kemiskinan saling berkaitan, baik secara langsung mapun tidak langsung. Hal ini berarti bahwa kemajuan dan atau kemunduran pada salah satu aspek dapat mempengaruhi kemajuan atau kemuduran pada aspek lainnya.

Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan dapat diamati sebagai kondisi anggota masyarakat yang tidak/belum ikut serta dalam proses perubahan karena tidak mempunyai kemampuan, baik kemampuan dalam pemilikan faktor produksi maupun kualitas faktor produksi yang memadai sehingga tidak mendapatkan manfaat dari hasil proses pembangunan. Dengan kata lain, masalah kemiskinan ini bisa selain ditumbulkan oleh hal yang sifatnya alamiah/kultural juga disebabkan oleh miskinya strategi dan kebijakan pembangunan yang ada, sehingga para pakart pemikir tentang kemiskinan kebanyakan melihat kemiskinan sebagai masalah struktural yaitu kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karena struktur sosial masyarakat tersebut tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka.

Ukuran Kemiskinan

2 macam ukuran kemiskinan yang umum digunakan yaitu :

1. Kemiskinan Absolut

Kemiskinan Absolut adalah kemiskinan yang diukur dengan membandingkan tingkat pendapatan orang dengan tingkat pendapatan yang dibutuhkan untuk memperoleh kebutuhan dasarnya. Konsep ini dimaksud untuk menetukan tingkat pendapatan minimum yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik terhadap makanan, pakaian dan perumahan untuk menjamin kelangsungan hidup.

Kesulitan utama dalam konsep kemiskinan absolut adalah menetukan komposisi dan tingkat kebutuhan minimum karena kedua hal tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh adat kebiasaan saja, tetapi juga oleh iklim, tingkat kemajuan suatu negara dan bernbagai faktor ekonomi lainnya.

United Research Institute for Social Development (URISD) menggolongkan kebutuhan dasar manusia atas 3 kelompok yaitu :

  1. Kebutuhan fisik primer yang terdiri dari kebutuhan gizi, perumahan dan kesehatan.
  2. Kebutuhan kultural yang terdiri dari pendidikan, waktu luang dan rekreasi serta ketenangan hidup.
  3. Kelebihan pendapatan untuk mencapai kebutuhan lain yang lebih tinggi.

2. Kemiskinan Relatif

Konsep kemiskinan relatif bersifat dinamis sehingga kemiskinan akan selalu ada. Oleh karena itu, Kincaid (1975) melihat kemiskinan dari aspek ketimpangan sosial. Semakin besar ketimpangan antara tingkat penghidupan golongan atas dan golongan bawah, maka akan semakin besar pula jumlah penduduk yang dpaat dikategorikan selalu miskin.

Indikator Kemiskinan

Indikator kemiskinan ada bermacam-macam yakni konsumsi beras per kapita per tahun, tingkat pendapatan, tingkat kecukupan gizi, kebutuhan fisik minimum (KFM) dan tingkat kesejahteraan.

Pada publikasi UN (1961) yang bberjudul International Definition and Measurement of Levels of Living : An Interim Guide disarankan 9 komponen kesejahteraan yaitu kesehatan, konsumsi makanan dan gizi, pendidikan, kesempatan kerja, perumahan, jaminan social, sandang, rekreasi dan kebebasan

STRATEGI/ KEBIJAKAN DALAM MENGURANGI KEMISKINAN

  1. Pembangunan Pertanian

Ada 3 aspek dari pembangunan pertanian yang telah memberikan konstribusi yang cukup besar bagi pengangguran kemiskinan tersebut, terutama di daerah pedesaan. Konstribusi terbesar bagi peningkatan pendapatan pendapatan pedesaan dan mengurangi kemiskinan perdesaan dihasilkan dari adanya revolusi teknologi dalam pertanian padi, termasuk pembangunan irigasi dan program pemerintah untuk meningkatkan produksi tanaman beras.

  1. Pembangunan SDM

Perbaikan akses terhadap konsumsi pelayanan sosial (pendidikan, kesehatan, gizi) merupakan alat kebijakan penting dalam strategi pemerintah secara keseluruhan untuk mengurangi kemiskinan dan memperbaiki kesejahteraan penduduk. Di Indonesia, atau dimana saja pendidikan (formal dan non-formal) bisa berperan penting dalam mengurangi kemiskinan dalam jangka panjang, baik secara tidak langsung melalui perbaikan produktivitas dan efesiensi secara umum, maupun secara langsung melalui pelatihan golongan miskin dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas mereka dan pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan mereka.

  1. Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

LSM-LSM bisa memaikan peran yang lebih besar di dalam perancangan dan implementasi program pengurangan kemiskinan. Karena fleksibilitas dan pengetahuan meraka tentang komunitas yang mereka bina.

Bentuk dan macam organisasi-organisasi kemasyarakatan dikelompokkan ke dalam 4 kategori :

  1. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
  2. Lembaga Pembina Swadaya Masyarakat (LPSM)
  3. Organisasi-organisasi sosial lainnya, dan
  4. Organiasi-oraganisasi semi pemerintah.

Read more...

About This Blog

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP