XENIA & AVANZA Ciptakan Segmen Pasar Baru untuk Revitalisasi Merk

KASUS :

XENIA & AVANZA
Ciptakan Segmen Pasar Baru untuk Revitalisasi Merk

Toyota Motor Corporation (TMC) yang disini kiprahnya diwakili Toyota Asra Motor (TAM) dan hampir tiga dasawarsa unggul dengan Toyota Kijang. Kendaraan itu selama ini termasuk dalama katagori minibus serbaguna atau Multi Purpose Vehicle (MPV). Tidak tangung-tanggung langkah yang dilakukan TMC, ia mengajak “saudara kandung”-nya Daihatsu Motor.Co. Ltd. Bahkan disini, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dipercaya memperoduksi mobil yang dinamakan Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza. Hal itu bida terjadi karena TMC juga merupakan pemegang saham mayoritas (51 persen) ADM.
Menurut Akio Toyoda, untuk menciptakan mobil dengan harga relatif murah itu, kedua produsen itu telah melakukan riset dua tahun. Hingga saat ini (2004) telah terjadi 5.000 unit pesanan, yakni Xenia 1.000 unit dan Avanza 4.000 unit. Sementara kapasitas produksi keduanya mencapai 3.600 unit perbulan. Perhitungan yang dilakukan Toyota dan Daihatsu sebenarnya cukup sederhana. Di dalam kategori MPV, Toyota Kijang pada 2002 menguasai 82 persen pangsa pasar. Namun generasi keempat Kijang telah diposisikan kembali dari MPV menjadi Multi Comfort Vehicle (MCV) dalam bentuk Kiang Kapsul, dengan sasaran pasar kalangan menengah ke atas. Sebagai MCV, kenyamanan menjadi isu utama mengalahkan keleluasaan ruang (space). Kekosongan itulah yang diharapkan akan diisi dengan kendaraan minibus super´Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
Xenia maupun Avanza memiliki menampilkan eksterior yang stylish dengan interior yang nyaman dan canggih. Dimensinya yang memiliki panjang bodi 4 meter, memuat 3 barisan kursi, berkapasitas tujuh penumpang dangan space yang cukup lebar. Daihatsu Xenia hadir dengan kapasitas mesin 1,0 liter dan Avanza 1,3 liter. Sekalipun memiliki performa mesin tinggi namun kendaraan itu tetap irit mengonsumsi bahan bakar.
Daihatsu Taruna dipasarkan dengan harga di kisaran Rp. 105,6 juta hingga Rp. 144,6 juta sementara Toyota Avanza 1,3 tipe G yang tampil lebih mewah dibaderol hanya Rp. 99 juta, sedangkan Daihatsu Xenia berkisar Rp. 69,5 juta – Rp. 88,8 juta. Tidak hanya itu, hadirnya duo kendaraan Toyota –Daihatsu pasti akan mengancam pula kendaraan lain seperti Hyundai Atoz, KIA Visto maupun Chevrolet Spark.



PEMBAHASAN :
Dalam kasus ini, wirausaha dalam hal ini TMC bersama Daihatsu Motor Co. Ltd. Dapat menambah nilai suatu barang mealui inovasi berupa produk yang mereka namakan Xenia dan Avanza. Keberhasilan ini bisa dicapai berkat produk, proses dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Oleh sebab itu, inovasi merupakan instrumen penting untuk memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai. Semua tantangan dapat menjadi bisa menjadi peluang apabila terdapat inovasi. Dengan penemuan baru, para penguasaha perusahaan mengendalikan pasar. Ide yang berasal dari TMC bersama Daihatsu Motor Co. Ltd untuk memproduksi Xenia dan Avanza dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Kemampuan untuk memperoleh peluang sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisa pasar meliputi aspek seperti kemampuan meganalisis demografi pasar, menganalisis sifat serta tingkah laku pesaing dan kemampuan menganalisis keunggulan bersaing dan kevakuman pesaing yang dapat dijadikan sebagai peluang.

KESIMPULAN :
Ide dan peluang merupakan dua unsur penting dalam kewirausahaan. Agar ide menjadi peluang, maka harus dievaluasi dengan cara penjaringan (sceening) yaitu : pertama, ide harus dimunculkan dalam bentuk yang riil (barang dan jasa baru) dan berbeda dipasar, serta harus dapat menciptakan nilai (efisiensi). Kedua, menjamin jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan, ketiga menaksirkan biaya awal, keempat memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi. Bekal-bekal pengetahuan yang perlu dimiliki oleh wirausaha yaitu (1) pengetahuan tentang bidang usaha yang dilakukan, (2) pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab, (3) pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri dan (4) pengetahuan tentang manajemen dan organisasi usaha.


****