Sabtu, 24 Oktober 2009

PEMAHAMAN SUATU KASUS KEWIRAUSAHAAN

Jeff Bezos “AMAZON” Menjadi Raksasa Ritel Berkat Affliate Marketing.

Pada Senin, 21 Juni 2004, Amazon berhasil mengukuhkan diri sebagai retailer online nomor satu di dunia. satu hari saja, Amazon berhasil menjual buku Harry Potter & the Order of the Phoenix sebanyak 1,4 juta eksemplar. Selain itu, penggemar Harry Potter telah meningkatkan penjualan Amazon menjadi 37 persen pada kuartal kedua, dengan nilai penjualan 1,1 miliar dolar AS.
Amazon berhasil meraih pangsa pasar besar berkat program affiliate marketing yang ivovatif. Pada dasarnya affiliate marketing adalah menjual barang orang lain dengan membuka afiliasi dengan para pemasar di Internet. Selain didukung hampir sejuta affiliate marketer, Amazon juga bekerja sama dengan retailer lain seperti Target d an Toy R’Us untuk melayani lebih dari 38 juta pengunjung situsnya sebulan.
Sosok di balik Amazon.com Inc adalah Jeffrey P. Bezos. Semula tak ada yang menyangka perusahaan yang didirikannya di ruang garasi pada Juli 1995 bakal meraksasa. Soalnya, yang dilakukan hanyalah menjual buku melalui internet. Bezos menawarkan buku dengan harga murah dan membebaskan dari biaya pengiriman bila pesanan melebihi nilai 25 dolar AS.
Namun, apa yang diraih Amazon dalam 8 tahun terakhir – dengan penjualan mencapai 5 miliar dolar AS setahun – setara dengan apa yang dicapai raksasa toko gudang WalMart selama 20 tahun. Ia tertarik pada penjualan ritel melalui internet pada 1994 ketika masih menjadi penganalisis bisnis di New York. setelah melalukan riset terhadap sukses beberapa perusahaan mail order, Bezos berkesimpulan, buku merupakan produk sempurna untuk dijual via Internet.
Jeff Bezos semakin ekspansif dengan membeli usaha-usaha prospektif seperti drugstore.com yang menjual obat-obatan secara online, Pets.com pemasok hewan peliharaan online, toko buah di Internet HomrGrocer.com, penyedia peralatan rekreasi Gear.com serta sejumlah retailer berbasis jaringan internet.

PEMBAHASAN :
Dalam kasus tersebut, kita tentunya ingat akan ciri-ciri dari kewirausahaan seperti memiliki Perspektif ke Depan dimana dalam hal ini setiap saat mencapai target, sasaran atau impian, maka segeralah membuat impian-impian baru yang dapat memacu serta memberi semangat dan antusiasme kepada kita untuk mencapainya. Apapun impian atau target kita, kita harus ingat kata kuncinya yaitu SMART (Specific, Measurable, Achieveable, Reality-based, Time-frame) yang berarti harus specifik dan jelas, terukur, dpaat dicapai, berdasarkan realitas atau kondisi kita saat ini, dan memiliki jangka waktu tertentu.
Seperti dalam kasus tersebut, yang membuat Amazon.com mempunyai keuntungan yang berlibat-libat yaitu Jeffrey P. Bezos yang pada awalnya tak menyangka perusahaan yang didirikannya di ruang garasi pada Juli 1995 bakal meraksasa seperti itu. karena pada mulanya yang dilakukan hanyalah menjual buku melalui internet saja. Bezos menawarkan buku dengan harga murah dan membebaskan dari biaya pengiriman bila pesanan melebihi nilai 25 dolar AS.
Ciri berikutnya yang terlihat dalam kasus tersebut adalah memiliki sifat inovasi Tinggi, memiliki komitmen terhadap pekerjaan, memiliki tanggung jawab, memiliki keberanian menghadapi resiko serta selalu mencari peluang, karena sebelum terjun keusaha barunya tersebut, Ia melakukan riset terlebih dahulu, apakah usahanya ini dapat berkembang dengan cepat atau tidak. Sebenarnya, walaupun telah melakukankan riset sekalipun, terkadang kenyataanya berbeda setelah usaha tersebut dilaksanakan. Tetapi tentunya riset tersebut menjadi gambaran awal agar resiko yang ditanggung tidak terlalu besar.
Dengan keberhasilan yang didapat, jiwa kepemimpinan beliau terus berfikir untuk mencari peluang baru, yang diwujudkannya dengan membeli usaha-usaha prospektif seperti drugstore.com yang menjual obat-obatan secara online, Pets.com pemasok hewan peliharaan online, toko buah di Internet HomrGrocer.com, penyedia peralatan rekreasi Gear.com serta sejumlah retailer berbasis jaringan internet.

KESIMPULAN :
Dari kasus tersebut tentunya watak, sifat, jiwa dan nilai kewirausahaan muncul dalam bentuk perilaku kewirausahaan dapat terlihat dengan ciri-ciri sebagai berikut : percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil resiko, berjiwa pemimpin serta berorientasi ke masa depan. Karena jiwa kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh pengusaha dan berlaku dalam bidang bisnis, tetapi juga dimiliki oleh setiap orang yang memiliki jiwa kreatif dan inovatif baik secara individual maupun kelompok. Keberhasilan berwirausaha sangat bergantung dari beberapa faktor seperti kemauan, kemampuan, peluang serta kesempatan.
Wirausaha selalu berkomitmen dalam melakukan tugasnya dan tidak setengah-setengah, karena dalam melakukan tugasnya, wirausaha selalu tekun, ulet, dan pantang menyerah serta tindakannya tidak didasari oleh spekulasi melainkan perhitungan yang matang walaupun wirausaha berani mengambil resiko terhadap pekerjaanya tersebut. Dengan adanya hal tersebut akan mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang yang baru agar dapat memperoleh hasil yang diharapkan.

*****

0 komentar:

About This Blog

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP